Menjelaskan
tentang grafik preventif, promotif, kuratif
1.
Pada Pure Public Good terdapat sector
·
Persediaan air
·
Sanitasi lingkungan
·
Keluarga berencana
·
Kesehatan ibu dan anak
·
Pusat pengobatan kuratif (puskesmas)
·
Pelayanan rawat jalan di rumah sakit
·
Rawat inap di rumah sakit berdasarkan rujukan
dari puskesmas.
Pada pelayanan pure
public good lebih banyak pada pelayanan masyarakat kelas menengah ke bawah yang
masih bersifat pada penyakit yang memang membutuhkan perawatan medis. Dan pada
perawatan ini lebih cenderung membutuhkan harga yang lebih murah dan terjangkau
pada pengobatannya. Pada pelayanan ini lebih bersifat pencegahan pada awal
terjadinya, dikarenakan penyakit ditangani lebih dini.
2.
Pada Pure Private Goods terdapat sector
·
Rawat inap di rumah sakit berdasarkan inisiatif
diri sendiri tanpa melalui rujukan puskesmas.
·
Pelayanan kesehatan kelas 2 di rumah sakit
·
Pelayanan kelas VIP
·
Penyakit ginjal
·
Operasi jantung
·
Operasi kecantikan
Pada pelayanan pure
private goods lebih banyak pada pelayanan masyarakat kelas atas yang
membutuhkan biaya lebih besar di banding pada pure public good. Biasanya
masalah kesehatan yang ditangani merupakan masalah-masalah pribadi yang
cenderung merupakan trend yang sedang marak pada saat itu. Di contohkan suntik
vit c pada wajah agar wajah terlihat lebih cerah dan memutihkan kulit wajah.
Pada pelayanan ini lebih bersifat mengobati dan mengubah dari pada mencegah,
dikarenakan penyakit tersebut telah ada dan membutuhkan penangana medis lebih
serius seperti penyakit ginjal yang membutuhkan cuci darah (hemodialisis)
tugas pengertian equilibrium
1.
Equilibrium menurut Kamus
Definisi equilibrium menurut
kamus Microsoft Bookshelf 2000, yaitu:
- A condition in which all acting influences are canceled by others, resulting in a stable, balanced, or unchanging system.
- Mental or emotional balance; poise.
- Physics. The state of a body or physical system at rest or in unaccelerated motion in which the resultant of all forces acting on it is zero and the sum of all torques about any axis is zero.
- Chemistry. The state of a chemical reaction in which its forward and reverse reactions occur at equal rates so that the concentration of the reactants and products does not change with time.
Sedangkan menurut Collins Dictionary of Economics, equilibrium
dipahami sebagai a state of balance with no tendency to change.
Kata “equilibrium” sebenarnya diadopsi dari bahasa
latin “aequilībrium” yang berawalan aequi–yang berkonotasi equi,
dan lībra yang bermakna seimbang (balance), stabil, tidak
bergerak, dan/atau tidak berubah. Dalam bahasa Indonesia, equilibrium
biasanya diterjemahkan sebagai keseimbangan (atau kesetimbangan).
1.
Equilibrium menurut Ekonomika
Menurut Adam Smith (1723-1790), keseimbangan (atau kondisi equal(ity))
terjadi apabila tenaga kerja secara terus-menerus berusaha mencari exchangeable
value dalam dirinya dalam interaksinya dengan industri, dan pada saat yang
sama industri/kapital juga beroperasi berdasarkan advantegous employment.
Thomas Robert Malthus (1766-1834) juga mengenal sesuatu yang—dalam bahasa
kekinian—dinamakan keseimbangan, yang ditimbulkan oleh “pergulatan” dua countervailing
forces yang saling berseberangan yaitu: pertumbuhan penduduk vis-à-vis ketersediaan
makanan. David Ricardo (1772-1823) juga bercerita sesuatu seperti equlibrium
point, yaitu ketika tambahan jumlah modal dan tambahan tenaga kerja dalam
pengelolaan tanah, sama dengan tambahan rente yang dihasilkan dari pengelolaan
tanah tersebut.
Meskipun Smith,
Malthus, dan Ricardo tidak mengeksplisitkan kata keseimbangan menurut
terminologi ekonomika kekinian, tetapi mereka menyiratkan kata itu. Smith
menjamin bahwa: The general industry of the society never can exceed what
the capital of the society employ; Malthus menakut-nakuti kita jika terjadi
ketidakseimbangan antara pertumbuhan jumlah penduduk dengan ketersediaan
makanan; sementara Ricardo mewaspadai gejala diminishing return ketika
sebidang tanah tertentu menderita kelebihan kapital dan tenaga kerja.
Pengertian
keseimbangan yang berkonotasi stabil, tidak berubah, dan/atau tidak bergerak,
kemudian dieksplisitkan oleh pentolan-pentolan ekonomi, seperti
Antoine-Augustin Cournot (1802-1866), Jules Dupuit (1804-1866), William Stanley
Jevons (1835-1882), dan Alfred Marshall (1842-1924). Mereka
ini, dalam literatur, sering dicap sebagai kaum neoklasik karena mereka “….
is united by its focus (the firm and/or the individual rather than the entire
economy) and its abandonment of strictly objective considerations in its
formulation of value.” (Ekelund dan Hebert 1997:257).
Tugas Contoh Equilibrium
Permintaan
barang terhadap celana jeans
Berikut ini
daftarnya:
Table permintaan terhadap celana jeans
Harga
(per 100 potong celana)
|
Jumlah yang diminta
(per potong celana)
|
Rp. 8.000.000
|
50
|
Rp. 6.000.000
|
70
|
Rp. 4.000.000
|
100
|
Rp. 2.000.000
|
150
|
Rp. 1.000.000
|
175
|
Berikut ini tampilan
grafik perrmintaan
HARGA
|
|||||||||||||||
8.000.000
|
|||||||||||||||
6.000.000
|
|||||||||||||||
4.000.000
|
|||||||||||||||
2.000.000
|
|||||||||||||||
1.000.000
|
|||||||||||||||
JUMLAH BARANG
|
|||||||||||||||
50
|
70
|
100
|
150
|
175
|
|||||||||||
Gambar grafik permintaan terhadap celana jeans
Penawaran
barang terhadap celana jeans
Berikut ini
daftarnya:
Table penawaran terhadap celana jeans
Harga
(per 100 potong celana)
|
Jumlah yang ditawarkan
(per potong celana)
|
Rp. 8.000.000
|
200
|
Rp. 6.000.000
|
175
|
Rp. 4.000.000
|
100
|
Rp. 2.000.000
|
50
|
Rp. 1.000.000
|
20
|
Berikut ini
tampilan grafik penawaran
HARGA
|
|||||||||||||||
8.000.000
|
|||||||||||||||
6.000.000
|
|||||||||||||||
4.000.000
|
|||||||||||||||
2.000.000
|
|||||||||||||||
1.000.000
|
|||||||||||||||
JUMLAH BARANG
|
|||||||||||||||
20
|
50
|
100
|
175
|
200
|
|||||||||||
Gambar grafik penawaran terhadap celana jeans
Permintaan
dan penawaran barang terhadap celana jeans
Berikut ini
daftarnya:
Tablepermintaan dan penawaran terhadap celana jeans
Harga
(per 100 potong celana)
|
Jumlah yang diminta
(per potong celana)
|
Jumlah yang ditawarkan
(per potong celana)
|
Rp. 8.000.000
|
50
|
50
|
Rp. 6.000.000
|
70
|
70
|
Rp. 4.000.000
|
100
|
100
|
Rp. 2.000.000
|
150
|
150
|
Rp. 1.000.000
|
175
|
175
|
Penyelesaian
dengan menggunakan persamaan:
Dik : permintaan > Qd = 4500 – 50p
Penawaran > Qs = 3000+100p
Jawab :
Qd=Qs
4500 - 50p =
3000+100p
4500-3000=100p+50p
1500=150p
P
=1500/150
P =10
Qd = 4500 – 50p Qs = 3000+100p
= 4500 – 50(10) =3000+100(10)
=4500 – 500 =3000+1000
=4000 =4000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar