Jumat, 12 Juli 2013

Preventif, Promotif, Kuratif



Menjelaskan tentang grafik preventif, promotif, kuratif
1.       Pada Pure Public Good terdapat sector
·         Persediaan air
·         Sanitasi lingkungan
·         Keluarga berencana
·         Kesehatan ibu dan anak
·         Pusat pengobatan kuratif (puskesmas)
·         Pelayanan rawat jalan di rumah sakit
·         Rawat inap di rumah sakit berdasarkan rujukan dari puskesmas.
Pada pelayanan pure public good lebih banyak pada pelayanan masyarakat kelas menengah ke bawah yang masih bersifat pada penyakit yang memang membutuhkan perawatan medis. Dan pada perawatan ini lebih cenderung membutuhkan harga yang lebih murah dan terjangkau pada pengobatannya. Pada pelayanan ini lebih bersifat pencegahan pada awal terjadinya, dikarenakan penyakit ditangani lebih dini.
2.       Pada Pure Private Goods terdapat sector
·         Rawat inap di rumah sakit berdasarkan inisiatif diri sendiri tanpa melalui rujukan puskesmas.
·         Pelayanan kesehatan kelas 2 di rumah sakit
·         Pelayanan kelas VIP
·         Penyakit ginjal
·         Operasi jantung
·         Operasi kecantikan
Pada pelayanan pure private goods lebih banyak pada pelayanan masyarakat kelas atas yang membutuhkan biaya lebih besar di banding pada pure public good. Biasanya masalah kesehatan yang ditangani merupakan masalah-masalah pribadi yang cenderung merupakan trend yang sedang marak pada saat itu. Di contohkan suntik vit c pada wajah agar wajah terlihat lebih cerah dan memutihkan kulit wajah. Pada pelayanan ini lebih bersifat mengobati dan mengubah dari pada mencegah, dikarenakan penyakit tersebut telah ada dan membutuhkan penangana medis lebih serius seperti penyakit ginjal yang membutuhkan cuci darah (hemodialisis)



tugas pengertian equilibrium
1.       Equilibrium menurut Kamus
Definisi equilibrium me­nu­rut kamus Microsoft Bookshelf 2000, yaitu:
  • A condition in which all acting influences are canceled by oth­ers, resulting in a stable, balanced, or unchanging sys­tem.
  • Mental or emotional balance; poise.
  • Physics. The state of a body or physical system at rest or in unaccelerated motion in which the resultant of all forces acting on it is zero and the sum of all torques about any axis is zero.
  • Chemistry. The state of a chemical reaction in which its for­ward and reverse reactions occur at equal rates so that the concentration of the reactants and products does not change with time.
Sedangkan menurut Collins Dictionary of Economics, equilibrium dipahami sebagai a state of balance with no tendency to change.
Kata “equilibrium” sebenarnya diadopsi dari bahasa latin “aequilībrium” yang berawalan aequi–yang berkonotasi equi, dan lībra yang bermakna seimbang (balance), stabil, tidak bergerak, dan/atau tidak berubah. Dalam bahasa Indonesia, equilibrium biasanya diterjemahkan sebagai keseim­bangan (atau kesetim­bangan).
1.       Equilibrium menurut Ekonomika
Menurut Adam Smith (1723-1790), keseimbangan (atau kondisi equal(ity)) terjadi apabila tenaga kerja secara terus-menerus berusaha mencari exchangeable value dalam dirinya dalam interaksinya dengan industri, dan pada saat yang sama in­dustri/kapital juga beroperasi berdasarkan advantegous employ­ment. Thomas Robert Malthus (1766-1834) juga mengenal sesuatu yang—dalam bahasa kekinian—dinamakan keseim­bangan, yang ditimbulkan oleh “pergulatan” dua countervailing forces yang saling berseberangan yaitu: pertumbuhan penduduk vis-à-vis ke­tersediaan makanan. David Ricardo (1772-1823) juga bercerita se­suatu seperti equlibrium point, yaitu ketika tambahan jumlah mo­dal dan tambahan tenaga kerja dalam pengelolaan tanah, sama dengan tambahan rente yang dihasilkan dari pengelolaan tanah tersebut.
Meskipun Smith, Malthus, dan Ricardo tidak mengeks­plisit­kan kata keseimbangan menurut terminologi ekonomika kekinian, tetapi mereka menyiratkan kata itu. Smith menjamin bahwa: The general industry of the society never can exceed what the capital of the society employ; Malthus menakut-nakuti kita jika ter­jadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan jumlah pen­duduk dengan ketersediaan makanan; sementara Ricardo mewas­padai gejala diminishing return ketika sebidang tanah tertentu menderita kelebihan kapital dan tenaga kerja.
Pengertian keseimbangan yang berkonotasi stabil, tidak berubah, dan/atau tidak bergerak, kemudian dieksplisitkan oleh pentolan-pentolan ekonomi, seperti Antoine-Augustin Cournot (1802-1866), Jules Dupuit (1804-1866), William Stanley Jevons (1835-1882), dan Alfred Marshall (1842-1924). Mereka ini, dalam literatur, sering dicap sebagai kaum neoklasik karena mereka “…. is united by its focus (the firm and/or the individual rather than the en­tire economy) and its abandonment of strictly objective considerations in its formulation of value.” (Ekelund dan Hebert 1997:257).



Tugas Contoh Equilibrium

Permintaan barang terhadap celana jeans
Berikut ini daftarnya:
Table permintaan terhadap celana jeans
Harga
(per 100 potong celana)
Jumlah yang diminta
(per potong celana)
Rp. 8.000.000
50
Rp. 6.000.000
70
Rp. 4.000.000
100
Rp. 2.000.000
150
Rp. 1.000.000
175

Berikut ini tampilan grafik perrmintaan


HARGA















 
 












8.000.000



















 










6.000.000





















 








4.000.000























 






2.000.000

























 




1.000.000




























JUMLAH BARANG



50

70

100

150

175




















Gambar grafik permintaan terhadap celana jeans



Penawaran barang terhadap celana jeans
Berikut ini daftarnya:
Table penawaran terhadap celana jeans
Harga
(per 100 potong celana)
Jumlah yang ditawarkan
(per potong celana)
Rp. 8.000.000
200
Rp. 6.000.000
175
Rp. 4.000.000
100
Rp. 2.000.000
50
Rp. 1.000.000
20

Berikut ini tampilan grafik penawaran


HARGA























 




8.000.000























 






6.000.000





















 








4.000.000



















 










2.000.000

















 












1.000.000




























JUMLAH BARANG



20

50

100

175

200





















Gambar grafik penawaran terhadap celana jeans



Permintaan dan penawaran barang terhadap celana jeans
Berikut ini daftarnya:
Tablepermintaan dan penawaran terhadap celana jeans

Harga
(per 100 potong celana)
Jumlah yang diminta
(per potong celana)
Jumlah yang ditawarkan
(per potong celana)
Rp. 8.000.000
50
50
Rp. 6.000.000
70
70
Rp. 4.000.000
100
100
Rp. 2.000.000
150
150
Rp. 1.000.000
175
175

Penyelesaian dengan menggunakan persamaan:
Dik :       permintaan >     Qd = 4500 – 50p
                Penawaran >     Qs = 3000+100p
Jawab :
Qd=Qs       
4500  -  50p  = 3000+100p
4500-3000=100p+50p
1500=150p
               P =1500/150
 P =10
Qd          = 4500 – 50p                                                                                       Qs           = 3000+100p
                = 4500 – 50(10)                                                                                                  =3000+100(10)
                =4500 – 500                                                                                                        =3000+1000
                =4000                                                                                                                    =4000




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBIZZyX6HwQORm-cKgVsq1BQ-FUI0iVqX09DnGSxiCFn2yzLlQv43erIrJZWKjjtWtMvcFzNnpB2yt6mQCHDWzdSAleuelj0QDT50kRDCZ1Yjng_8I4qRnfNfGFfqmJ28Vf9pT5hYvcQI/s320/grafik+equilibrium+celana.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar